^.^ Winter In Tokyo ^.^
Novel ini menceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Ishida Keiko. Ishida keiko bertempat tinggal di sebuah apartemen yang bertempat di Jepang.
Suatu hari datang seorang pria bernama Nishimura Kazuto yang merupakan tetangga barunya yang bertempat di apartemen nomer 201 menggantikan Tatsuya yang sebelumnya menempati tempat itu sedangkan nomer 202 adalah apartemen Keiko.
Kazuto tidak keluar sejak pertama ia menginjak apartemennya itu dan Keiko pun khawatir takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada Kazuto. "Bagaimana kalau dia Pingsan? Kesakitan sehingga tidak bisa bangun?" pikir Keiko. Akhirnya Keiko menempelkan telinganya ke pintu "Tidak terdengar suara apapun" kata keiko. Tiba tiba pintu tersebut terbuka dan ia pun terjatuh "aduh sakit, aduh pantatku.." tanpa Keiko sadari ia berbicara dengan bahasa ibunya yaitu bahasa Indonesia
~*~
Kazuto capek karena penerbangan dari New York ke Jepang, Kazuto tertidur dari pagi sampai malam dan dia merasa lapar dia baru ingat bahwa dia tidak makan dari tadi pagi. Saat dia akan pergi ke dapur dia melihat bayangan seseorang dibelakang pintu rumahnya dia tidak mendengar suara apapun, tapi dia yakin pasti dibelakang pintu tersebut ada seseorang disana. Akhirnya Kazuto memberanikan diri membuka pintu tersebut dan seorang wanita jatuh dan berkata sesuatu yang tidak dimengertinya yang pasti bukan bahasa Inggris ataupun bahasa Jepang. "Kau tidak apa apa?" tanya kazuto. Tetangga tetangga yang lain pun datang mengerumuni tempat tersebut, "Keiko Oneesan? kau tidak apa apa?" tanya seorang pemuda yang membawa tongkat ditanggannya. "Ya aku tidak apa apa" saut wanita yang bernama Keiko tersebut. "Apa yang terjadi disini?" Tanya seorang kakek. "Maafkan aku ini semua ulahku" jawab Keiko. "Anak muda siapa namamu?" tanya kakek tersebut. "Nama ku Nishimura Kazuto, maaf aku tidak memperkenalkan diri sebelumnya, aku terlalu capek karena penerbangan sehingga aku baru terbangun tadi.. Sekali lagi maafkan aku" jawab Kazuto. Akhirnya mereka semuapun berkenalan dan kembali ketempatnya masing masing
~*~
Haruka, Tomoyuki, dan Kazuto yang merupakan tetangga mereka mengajak Keiko untuk pergi pesta kecil-kecilan menyambut tetangga baru namun Keiko tidak bisa ikut "seorang rekan kerjaku berulang tahun dan dia mengajak kami pergi makan dan karaoke. Aku sudah janji mau ikut". "Oh?" suara tomoyuki terdengar kecewa. "maaf aku harus pergi bekerja sekarang, mungkin lain kali. Maaf ya?" setelah itu Keiko menutup ponsel tersebut.
~*~
Keiko menggigil. Uap putih keluar dari mulutnya setiap kali ia menghembuskan napas. Ternyata ia dan rekannya sudah menyanyi berjam-jam di karaoke. Saat ia berjalan untuk pelan, ia mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Lalu kenapa kalau ada orang yang berjalan di jalan itu? memangnya itu jalan itu milikku sendiri? Keiko menggerutu dalam hati. Diam-diam Keiko berusaha melirik ke balik bahunya. Ia hanya menangkap sosok seseorang yang berjalan tidak jaih di belakangnya. Keiko mempercepat langkahnya dan langkah kaki orang dibelakangnya juga terdengar semakin cepat. Orang jahat? pikir Keiko panik. Pemabuk? atau lebih buruk lagi, pemerkosa?! Jangan-jangan... penguntit? Ini bukan pertama kalinya Keiko dikuntit. Pengalaman itu membuatnya trauma.
"Hei..." terdengar suara laki-laki di belakangnya dan Keiko merasa bahunya dipegang. Ia berputar dengan cepat sambil mengayunkan tas tangannya ke arah orang itu. Ia juga tidak lupa menjerit keras.
Tas tangannya mengenai tubuh orang itu. "Tunggu sebentar... Ini aku. Ini aku!". Ternyata itu Nishimura Kazuto. "Nishimura-san?" kata keiko dengan suara tercekik. "Astaga, kenapa kau mengendap-endap begitu?". "Aku tidak mengendap-endap. BUkankah tadi aku memanggilmu? justru kau yang langsung menghantamku dengan tas" katanya. "Ngomong-ngomong, kurasa kau sudah boleh menurunkan tasmu itu". "Tapi kau tadi memang mengendap-endap. kau tahu...".
Keiko memejamkan mata, menarik nafas panjang, dan menghembuskannya dengan pelan. Kemudian ia berbalik dan berjalan tegak meninggalkan Kazuto yang tertawa pelan."Tunggu aku" kata Kazuto di sela-sela tawanya dan menyusul Keiko.
"Menurutmu ini lucu?" tanya Keiko. "Kau tadi membuatku ketakutan. Kukira kau perampok. Atau penguntit. Atau ... semacam itu". "Penguntit?" tanya Kazuto. "Ya. Memangnya kenapa? Banyak penguntit di Tokyo, kau tahu? Ngomong-ngomong, kau baru pergi bersama Haruka Oneesan dan Tomoyuki, bukan?" tanya Keiko. "Ya, benar" sahut Kazuto. "Mm, lalu kenapa kalian bertiga tidak pulang bersama?". "Sepertinya mereka mempunyai acara dengan teman-teman mereka". Keiko mengangguk-ngangguk. "Kurasa Tokyo sudah banyak berubah" kata Kazuto. "